Senin, 25 Juli 2011
Sabtu, 23 Oktober 2010
My Favorite Film
A WALK TO REMEMBER
After a hazing incident goes wrong, popular but rebellious Landon Carter (Shane West) is threatened with expulsion. His punishment is participation in various after-school activities, including the spring musical, where he meets quiet, bookish Jamie Sullivan (Mandy Moore), the only daughter of their church's pastor, (Peter Coyote). Landon has difficulty learning his lines, so asks Jamie to assist him. She decides to help him but under one condition: Landon must promise not to fall in love with her.
Landon and Jamie begin practicing together at her house after school. As they spend more time together, a friendship begins to develop. Landon discovers Jamie’s wishlist of everything she aspires to accomplish in life, which includes befriending someone she doesn't like, getting a tattoo, being in two different places at once, and making a telescope. However, she doesn't tell him her number one wish. One day, Jamie approaches Landon when he is hanging out with some of his friends. When Jamie asks if they are still on for practice that afternoon, he smirks and replies, "In your dreams". His friends laugh, and Landon's smirk falters as Jamie feels betrayed and embarrassed. That afternoon, Landon arrives at Jamie's house in the hope that she will still agree to help him, but she refuses to let him in. Landon eventually learns the script by himself.
In the following days, Landon tries to get close to Jamie, but she repeatedly rejects him. The breaking point comes when a few of Landon's so-called friends play a malicious joke on Jamie (The prank consisted of a photoedit of Jamie's face onto an almost pornographic image and its distribution). She is about to cry in the middle of the cafeteria when Landon comes to her aid, punching one of his now ex-friends and apologizing to Jamie while comforting her (which she accepts), calling them "animals".
In his car at her house, he asks her out to dinner, but she replies that she is not allowed to date. He goes to her father in the church and asks him for permission. He begrudgingly agrees, and Landon takes her out to dinner. From that night forward, the two begin to fall in love, as Landon helps her accomplish things on her wish list. For example, he takes her to the state line, where she is "in two places at once," and gives her a temporary tattoo of a butterfly. He later has a star named after her, and learns that her number one wish is to marry in the church where her parents were married.
As their relationship grows, Jamie finally reveals to Landon that she has leukemia and has stopped responding to treatments. He is initially upset, but she says that the reason why she didn't tell him was because she was moving on with her life and using the time she had left. Jamie starts to break down as she says, "I do not need a reason to be angry with God" and runs away.
Eric (Al Thompson), who was Landon's best friend, but had also participated in the prank on Jamie, comes by and tells him how sorry he is and that he hadn't understood. Landon leaves dozens of flowers on Jamie's doorstep and asks her father to tell her that he's "not going anywhere". The pair makes up soon after.
Jamie's cancer gets worse until she collapses one day. Her father rushes her to the hospital where he meets Landon. The next day, Landon comes to the hospital and sees Jamie being wheeled out of the ward. He asks what's going on and she replies by asking him to thank his father for the help. Apparently Landon's father arranged to pay for private home care for Jamie.
Landon continues to fulfill various wishes on Jamie's list, including building her telescope. Her father, who now approves of him, helps out. After Jamie sees the comet through the telescope, Landon proposes and Jamie accepts. They marry in the church where her parents were married. With the wedding, Landon has completed everything on Jamie’s wishlist. She then dies months after their wedding.
Four years later, Landon visits Jamie's father and tells him he has finished college and has been accepted into medical school. He then gives Jamie's father a book that Jamie had given to him. He tells her father that he is sorry he could not grant Jamie's ambition to witness a miracle before she died. Her father replies that Jamie did see a miracle. "It was you," he says with a fatherly smile.
In the end, Landon remarks that Jamie not only saved his life — she taught him everything about life, hope, faith and the long journey ahead. He ends his monologue by saying that Jamie and his love is like the wind. "I can't see it, but I can feel it." The film ends with Landon standing on a dock, staring into the sunset and smiling, as "Cry" (by Mandy Moore) plays into a fade.
Kamis, 02 September 2010
The Best Moment
Kemaren tepatnya tanggal 2 september 2010, gua sama temen2 gua ngadain acara bakar-bakar. Kita ngerayain ini bukan karna ada yang ultah atau yg baru jadian, tadinya sih buat bukber, tapi kalo udh kayak kemaren mah bukan bukber lagi namnya :D. Jadi sebelumnya kita tuh udah pasrah banget, soalnya salah satu temen kita ada yang bilang kalo katanya ga bisa ikut soalnya keluarganya mau bukber diluar dan lagi ujan deres banget. Tapi ternyata mungkin karna Tuhan baik sama kita, jadi pas malemnya ujan berenti dan temen kita ga jadi ikut ortunya buat bukber diluar, haha, itu keren banget. Akhirnya kita pun udh ngumpul semua. Segala peralatan sama bahan2 kita siapin. Lumayan lama lah kita ngerjain itu semua, bukan karna apa-apa, tapi karna bakar arangnya lamaa bangeettt. Ga mau nyala2, untung aja kita ga frustasi dan menggagalkan acaranya. Namanya perjuangan harus dilakuin lah, nyampe akhirnya kita berhasil nyalain arangnya. Akhirnya bakar2 pun dimulai. Cuma, gua, dinda, ilya ga ikut bakar2, beda lagi tugasnya. Kalo kita bertiga buat minuman yang namnya 'oreo capucino'. Dari namnya sih keren, tapi rasanya kayak jus oreo, haha. Di sini gua mau jujur yaa, sorry ika, via, sasha, karna minuman lu kan kita buat lebih awal, jadi rasanya mungkin rada beda sama minuman gua, dinda, ilya. Soalnya kita bertiga buatnya pas terakhir dan itu digabung, hahaha. Jadi kita sengaja buat terakhir biar paling enak, haha. Sorry yaaaaa. Balik ke cerita. Pas kita selesai buat minumannya kita bawa keluar, ternyata sasha dan yang lain udh pindah ke dalem karna ujan. Pas tuh ayam udh mateng, kita kumpulin deh tuh, abis itu kita makan bareng. Rasanya sih kalo gua boleh jujur sedikit asin, dan kurang kecap, tapi itu ga jadi masalah, karna buat gua, yang terpenting kita bisa kumpul bareng berenam, lengkap. Dan kita juga ga melewatkan moment buat foto foto, itu pas banget. Dan hasilnya keren2, FG ga ada yang menandingi. hahaha. Pokoknya ya, kemaren itu adalah hari yang paling seru yang pernah gua alamin bersama sahabat2 gua. thanks ya buat sasha, ika, dinda, via, ilya. LOVE YOU ALL ............
Senin, 30 Agustus 2010
Hari Ini
Hari ini tumben banget gua mandi jam 5.40, sebenernya sih gua kebangun karna nyokab gua. Jadi tadi pagi gua lagi tidur tau2 gua denger nyokab gua dapet telfon, dan gua denger ternyata sodara gua meninggal. Dan itu mengagetkan gua, nyokab gua pun ngasih tau ke bokap gua, bokap gua akhirnya ga jadi berangkat kerja. Gua pun bangun dan langsung mandi, takut2 ntar gua malah ga berani ke kamar mandi. Sebelumnya nyokab gua bilang kalo gua ga usah sekolah dulu, jadi yaudah, gua sih terima2aja. Gara2 kemaren gua jadi sedikit takut untuk keluar rumah, masih kepikiran soalnya. Jadi tadi gua berinisiatif buat nyuruh temen gua buat main ke rumah gua. Udah dulu deh :)
Aneh
Kemaren itu ga seru banget, pertama pas disekolah gua dapet tanggapan yang bikin gua kesel abis, kedua pas malemnya temen gua sms kalo ada tetangga gua yang dijambret, dan otomatis gua langsung kaget banget, pasti kan itu serem banget, malem-malem lagi. Trus gua langsung ngajak nyokab gua buat keluar, karna gua dan adek gua penasaran, soalnya temen gua bilang rame. tadinya nyokab gua ga mau, tapi akhirnya sih mau juga karna nyokab gua sekalian mau beli obat. Pas gua mau keluar ada temen gua lagi didepan pintunya, dia manggil gua, dan gua pun keluar. Gua malah jadi keterusan ngobrol sama dia, dan karna udh nanggung kita pun ngajak temen kita yg satu lagi. Ngobrol pun berlanjut, sampai tiba-tiba ada mbak2 yang dateng pake baju hitam2 trus nanya kucingnya yg ilang gitu, tuh orang nyeremin banget, bener kata temen gua ngapain juga nyar kucing malem2, aneh tuh orang, dan makin seremnya lagi dia jalan kearah atas(gang belakang) itu kan gelap banget, serem deh tuh orang. Trus setelah dia pergi kita jadi ketakutan gitu, ditambah lagi ada suara2 yang bikin kita kaget, tapi cuma 1 suara yang bener2 nakutin, suaranya tuh kayak suara bayi teriak, tapi ini tuh kenceng banget, dan nyeremin pula suaranya, dibilang suara bayi aneh, suara orang juga aneh, serem banget deh pokoknya, semoga aja ga terulang lagi.
Sabtu, 14 Agustus 2010
My Friendship Story
Kisah pertemanan gua diawali ketika gua kelas 3 sd (perkiraan). Saat itu gua hanya mempunyai teman yg bernama Ika. Itu pun diawali denganm pertengkaran (entah tau apa penyebabnya), yaa, kalo tanpa bantuan sodara gua mungkin sekarang gua belom baikan sama Ika. Lalu dilanjutkan dengan bertambahnya teman gua yaitu Ilya. Kita selalu bermain bertiga. Permainan yang kita lakukan pun standar seperti apa yang dilakukan oleh anak kecil. Setelah itu datanglah tetangga baru, dan keluarga itu mempunya anak perempuan yang bernama Dinda. Ada lagi keanehan,. Ga ada masalah apa-apa, gua dan Ika justru benci sama Dinda. Ga tu kenapa, padahal Dinda sendiri ga tau apa-apa. Tapi mungkin karna kesongongan gua dan Ika Dina pun ikut berbalik kesal kepada gua dan Ika. Tapi suatu sore Ika mengajak Dinda untuk berbaikan, dan Ika pun menyuruh gua juga untuk berbaikan, awalnya gua ga mau, tapi kakaknya Ika ikut memaksa gua. Akhirnya gua pun mau dengan satu syarat Dinda yang harus nyamper ke gua (aneh ya), dan setelah itu kita berbaikan. Setelah itu Dinda membawa temannya yang bernama Via, Gua pun berkenalan dan ikut bermain bersama mereka. Sejak itu teman gua bertambah menjadi 4 orang. Dan Ilya, mungkin karna namanya anak-anak, jadi seringlah berantem karna hal kecil, itulah yang membuat gua dan teman-teman gua menjauhi dia. Beberapa bulan kemudia datanglah seorang tetangga baru yg memiliki seorang anak perempuan yang bernama Sasha. Tahap-tahap pertemanan pun dimulai. Gua berteman dengan ketiga teman gua (tanpa via, karna setelah itu gua jarang ketemu lagi). Kita melakukan segala aktivitas yang kita anggap asik untuk dimainkan. Tepat tahun lalu gua kembali bertemu dengan Via sejak itulah gua kembali bermain dengan dia. Semakin bertambahnya umur semakin berubahlah juga pemikiran kita, yang dulunya kita suka bermain kampus-kampusan, barbie, sekarang berubah, kita lebih menjerumus ke 'curhat' atau sekedar ngobrol dan mengenang masa kecil yang seringkali membuat kita tertawa. Dan kita pun menamakan geng kita dengan sebutan 'FEMARAGAZZE'. Bulan puasa tahun lalu gua, Sasha,Ika mengajak Ilya untuk ikut bermain. Sampai kini kita masih tetap utuh meskipun terkadang ada pertengkaran seperti contohnya saat bakar-bakar ataupun omongan yg menyakitkan hati di sebuah jejaring sosial. Meskipun begitu, menurut gua mereka adalah sahabat gua yg sebenernya, karna mereka bukanlah seseorang yang dengan mudahnya melupakan teman lama, mereka juga ga butuh gua disaat perlu doang, dan yang terpenting mereka itu apa adanya, yang ga hanya melakukan pembicaraan pada satu topik, yang ga nyuekin temennya saat sedang kumpul-kumpul bareng, yang selalu menciptakan rasa kebersamaan, dan yang tidak hanya mementingkan kepenetingan sendiri. DAN ITULAH MEREKA. I Love FOXA.....
My Life
Nama gua Devania Claudia Monica Tobing, biasa gua dipanggil Vani. Gua itu anak ke-2 dari 3 bersaudara. Gua punya 1 orang kakak perempuan dan 1 orang adik laki-laki. Ga ada yang istimewa dari kehidupan gua. Ya samalah kayak kehidupan layaknya sebuah keluarga. Yang namanya kehidupan ga selalu berjalan lurus kedepan, pasti ada suka dukanya, semua orang pasti ngalamin itu. Sekarang gua udh menduduki bangu SMA, namanya anak SMA harus udh bisa mengalami perubahan menjadi lebih dewasa, dan kalimat itulah yang sering diucapkan oleh kedua orang tua gua. Kadang gua suka bosen denger kalimat itu, tapi gua akuin itu emang bener, ga mungkin kan gua harus berifat 'kekanak-kanakan' terus, mau jadi apa gua ?? Dan gua bertekad perlahan demi perlahan gua akan merubah sifat gua itu. Semua orang ga akan tau bagaimana jalan hidupnya, gua juga begitu. Dan yang pasti gua tetap harus mensyukuri apa yang gua dapet dalam hidup gua, karna gua yakin hidup gua pasti AKAN INDAH PADA WAKTUNYA. Thx to Jesus :D :D
Langganan:
Postingan (Atom)